Selasa, 24 Mei 2011

DETIK DETIK TERAKHIR KEHIDUPAN FATHIMAH AZ ZAHRA

Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa aali Muhammad Hari ini Fatimah as tampak dalam keadaan terbaik yang seharusnya setiap wanita seperti itu. 
 Fatimah as memegang Hasan as dan Husein as dan membasuh kepala mereka Lalu ia bertemu Imam Ali as dan berkata:“Hai Abu Hasan, jiwaku telah membisikiku bahwa tak lama lagi aku akan berpisah denganmu,Aku mempunyai wasiat yang telah kupendam dalam dadaku yang ingin aku wasiatkan padamu” Ali as menjawab: “Wasiatkanlah apa saja yang kau sukai, niscaya kau dapati aku sebagai orang yang menepati dan melaksanakan semua yang kau perintahkan padaku,Dan aku dahulukan urusanmu atas urusanku” Fatimah as mulai berkata: “Abu Hasan,engkau tidak pernah mendapatiku berdusta dan berkhianat,Dan aku tidak pernah menentangmu sejak engkau menikah denganku” baca selanjutnya. Ali as menjawab: “Aku berlindung kepada Allah, engkau orang yang paling baik disisi Allah, paling ‘alim dan paling takwa,Tidak wahai Fatimah, engkau begitu mulia dan tidak pernah membantahku,Sungguh berat bagiku berpisah dan meninggalkanmu,Tetapi ini adalah hal yang harus terjadi”.“Demi Allah engkau mengulangi musibah Rasulullah saww atasku,Sungguh besar musibah kematianmu dan kepergian atasku,Kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali,Atas musibah yang sangat besar, sangat menyakitkan dan sangat menyedihkan”. Kemudian Ali as mengusap kepala Fatimah sambil menangis. Lalu Fatimah melanjutkan wasiatnya: “Abu Hasan, jika aku telah meninggal,Mandikanlah aku, hunuthlah tubuhku dengan sisa hunuth yang telah dipakai oleh ayahku Rasulullah saww, lalu kafanilah aku,Shalatilah aku dan jangan biarkan orang-orang yang memperlakukan aku secara kejam menghadiri jenazahku,Baik dari kalangan mereka maupun dari pengikut mereka”. Kemudian Fatimah meneruskan: “Kuburlah aku diwaktu malam saat keheningan menyelimuti bumi dan mata terlelap dalam tidur,Dan sembunyikanlah letak kuburanku”. “Abu Hasan, aku berwasiat kepadamu agar menjaga Zainab, juga Hasan as dan Husien as,Jangan kau bentak mereka,Karena mereka akan menjadi anak-anak yatim yang penuh derita,Baru saja kemarin mereka ditinggal oleh kakek mereka Rasulullah saw,Dan hari ini mereka akan kehilangan ibu mereka, Fatimah as”. Kemudian Imam as keluar menuju mesjid. Fatimah as berdiri dan memandikan Hasan as dan Husein as,Ia mengganti pakaian Hasan as dan Husein as setelah menyiapkan makanan bagi mereka.Fatimah as berkata kepada mereka: “Keluarlah kalian dan pergilah ke Mesjid” Sebagaimana biasa, Fatimah as menitipkan Zainab kerumah ummu Salamah.Hingga tak seorangpun dari anaknya yang ada dirumah. Asma’ binti Umais berkata bahwa ia melihat Fatimah as dan ia berkata kepadaku:“Wahai Asma’, aku akan masuk kedalam kamarku ini untuk mengerjakan shalat-shalat sunahku,Dan membaca wirid-wiridku dan Al-Quran”.“Bila suaraku terhenti, maka panggillah aku bila aku masih bisa menjawab,Kalau tidak, berarti aku telah menyusul ayahku Rasulullah saww”. Asma’ berkata: “ Lalu, Fatimah as masuk ke dalam kamar”. Tatkala aku sedang asyik mendengar suaranya yang membaca Al-Qur’an,tiba-tiba suara Fatimah as berhenti. Aku memanggilnya: “Ya Zahra… ia tak menjawab, hai ibunya Hasan…iapun tak menjawab, Aku masuk kekamar dan Fatimah as telah terbentang kaku menghadap kiblat,Sambil meletakkan telapak tangannya dibawah pipi kanannya. Fatimah as menemui ajalnya dalam keadaan dianiaya, syahid dan sabar. Asma’ berkata: “Aku menciuminya dan berkata kepadanya: “Wahai Tuanku/Pemimpinku”,“Sampaikan salamku kepada Ayahmu Rasulullah saw”. Saat aku dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Hasan as dan Husein as yang masih kanak-kanak itu, pulang dari Masjid, Saat mereka masuk, Husein as yang pertama kali bertanya kepadaku:“Asma’, dimana ibu kami Fatimah as ?”Aku menjawab: “Kedua pemimpinku, ibu klalian sedang tidur”Husein as berkata: “Apa yang membuat ibu kami tertidur disaat ini , saat waktu shalatnya?Tidak biasanya ia tertidur disaat ini”. Aku berkata: “Wahai Dua Pemimpinku, duduklah hingga aku bawakan makanan untuk kalian”.Asma’ berkata: “Aku letakkan makanan dihadapan Hasan as dan Husein as”.Mereka memanggut-manggut, kepala mereka kearah bawah.“Sekarang… ini makanannya, duhai Hasan, Cahaya Mata, duhai Husein as”.Husein as berkata: “Wahai Asma’, sejak kapan kami makan tanpa ditemani ibu kami Fatimah as?Setiap hari kami makan bersama Ibu kami Fatimah as, mengapa hari ini tidak?”  Perasaan Husein as tidak enak, ia berlari kekamar…Kemudian ia duduk didepan kepala Fatimah as dan menciuminya, Lalu berkata: “Oh ibu, berbicaralah kepadaku, aku putra tercintamu…Husein,Ibu…, berbicaralah padaku sebelum rohku keluar dari badanku”. Husein berteriak: “Hai Hasan as…, semoga Allah melipat gandakan pahala padamu atas kematian Ibu kita Fatimah as”. Imam Hasan as datang dan merangkul Ibunya dan menciuminya Asma’ berkata: “Aku masuk kamar… Demi Allah, Husein as telah merobek-robek hatiku”.Aku melihatnya menciumi kaki ibunya Fatimah asDan dia berkata: “Ibu…, Berbicaralah padaku sebelum jiwa berpisah dari badanku”. Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun    

FATHIMAH AZ ZAHRA

Riwayat yang masyhur menyebutkan bahwa Fatimah Zahra AS, hanya sempat mengenyam kehidupan yang singkat. Beliau wafat pada usia yang sangat belia, 18 tahun. Meski singkat, kehidupan beliau banyak mengandung pelajaran berharga. Kehidupan putri Rasul ini, laksana permata indah yang memancarkan cahaya. Pada kesempatan ini, kami ingin mengajak Anda untuk melihat sekelumit dari kepribadian beliau yang agung, untuk dijadikan pedoman, khususnya bagi kaum perempuan.Baca selanjutnya
Tak diragukan lagi, sebagian besar problem dan masalah yang dihadapi umat manusia adalah karena kelalaiannya akan hakikat wujud kemanusiaannya, sehingga dia terjebak dalam tipuan dunia. Sebaliknya, manusia bisa mendekatkan diri kepada Tuhan saat dia mengenal dirinya dan mengetahui tugas yang harus ia lakukan dan pertanggungjawabkan kepada Allah, Sang Pencipta alam kehidupan.
Fatimah Zahra AS, adalah seorang figur yang unggul dalam keutamaan ini. Dalam doanya, beliau sering berucap, “Ya Allah, kecilkanlah jiwaku di mataku dan tampakkanlah keagungan-Mu kepadaku. Ya Allah, sibukkanlah aku dengan tugas yang aku pikul saat Engkau menciptakanku, dan jangan Engkau sibukkan aku dengan hal-hal yang lain.”
Keikhlasan dalam beramal adalah jembatan menuju keselamatan dan keberuntungan. Manusia yang memiliki jiwa keikhlasan akan terbebas dari seluruh belenggu hawa nafsu dan akan sampai ke tahap penghambaan murni. Keikhlasan akan memberikan keindahan, kebaikan, dan kejujuran kepada seseorang. Contoh terbaik dalam hal ini dapat ditemukan pada pribadi agung Fatimah Zahra AS. Seseorang pernah bertanya kepada Imam Mahdi AS, “Siapakah di antara putri-putri Nabi yang lebih utama dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi?” Beliau menjawab, “Fatimah.” Dia bertanya lagi, “Bagaimana Anda menyebut Fatimah sebagai yang lebih utama padahal beliau hanya hidup singkat dan tidak lama bersama Nabi?” Beliau menjawab, “Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan ini kepada Fatimah karena keikhlasan dan ketulusan hatinya.”
Sayyidah Fatimah dalam munajatnya sering mengungkapkan kata-kata demikian, “Ya Allah, aku bersumpah dengan ilmu ghaib yang Engkau miliki dan kemampuan penciptaan-Mu. Berilah aku keikhlasan. Aku ingin aku tetap tunduk dan menghamba kepada-Mu di kala senang dan susah. Saat kemiskinan mengusikku atau kekayaan datang kepadaku, aku tetap berharap kepada-Mu. Hanya dari-Mu aku memohon kenikmatan tak berujung dan kelapangan pandangan yang tak berakhir dengan kegelapan. Ya Allah, hiasilah aku dengan iman dan masukkanlah aku ke dalam golongan mereka yang mendapatkan petunjuk.”
Kecintaan Fatimah AS kepada Tuhan disebut oleh Rasulullah sebagai buah dari keimanannya yang tulus. Beliau bersabda, “Keimanan kepada Allah telah merasuk ke kalbu Fatimah sedemikian dalam, sehingga membuatnya tenggelam dalam ibadah dan melupakan segalanya.”
Manusia yang mengenal Tuhannya akan menghiasi perilaku dan tutur katanya dengan akhlak yang terpuji. Asma’, salah seorang wanita yang dekat dengan Sayyidah Fatimah AS mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorangpun wanita yang lebih santun dari Fatimah. Fatimah belajar kesantunan dari Dzat yang Mahabenar. Hanya orang yang terdidik dengan tuntunan Ilahi-lah yang bisa memiliki perilaku dan kesantunan yang suci. Ketika Allah swt melalui firman-Nya memerintahkan umat untuk tidak memanggil Rasul dengan namanya, Fatimah lantas memanggil ayahnya dengan sebutan Rasulullah. Kepadanya Nabi bersabda, “Fatimah, ayat suci ini tidak mencakup dirimu.” Dalam kehidupan rumah tangganya, putri Nabi ini selalu menjaga etika dan akhlak. Kehidupan Ali dan Fatimah yang saling menjaga kesantunan ini layak menjadi teladan bagi semua.
Kasih sayang dan kelemah-lembutan Fatimah AS diakui oleh semua orang yang hidup sezaman dengannya. Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum fakir miskin dan mereka yang memiliki hajat, akan datang ke rumah Fatimah ketika semua jalan yang bisa diharapkan membantu mengatasi persoalan mereka telah tertutup. Fatimah tidak pernah menolak permintaan mereka, padahal kehidupannya sendiri serba berkekurangan.
Poin penting lain yang dapat dipelajari dari kehidupan dan kepribadian penghulu wanita sejagat ini adalah sikap tanggap dan peduli yang ditunjukkan beliau terhadap masalah rumah tangga, pendidikan dan masalah sosial. Banyak yang berprasangka bahwa keimanan dan penghambaan yang tulus kepada Allah akan menghalangi orang untuk berkecimpung dalam urusan dunia. Kehidupan Sayyidah Fatimah Zahra AS mengajarkan kepada semua orang akan hal yang berbeda dengan anggapan itu. Dunia di mata beliau adalah tempat kehidupan, meski demikian hal itu tidak berarti harus dikesampingkan. Beliau menegaskan bahwa dunia laksana anak tangga untuk menuju ke puncak kesempurnaan, dengan syarat hati tidak tertawan oleh tipuannya. Fatimah AS berkata, “Ya Allah, perbaikilah duniaku bergantungnya kehidupanku. Perbaikilah kondisi akhiratku, karena ke sanalah aku akan kembali. Panjangkanlah umurku selagi aku masih bisa berharap kebaikan dan berkah dari dunia ini…”
Detik-detik akhir kehidupannya telah tiba. Duka dan derita terasa amat berat untuk dipikul oleh putri tercinta Nabi ini. Meski demikian, dengan lemah lembut Fatimah bersimpuh di hadapan Sang Maha Pencipta mengadukan keadaannya. Asma berkata, “Saya menyaksikan saat itu Fatimah AS mengangkat tangannya dan berdoa, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan perantara kemuliaan Nabi dan kecintaannya kepadaku. Aku memohon kepada-Mu dengan nama Ali dan kesedihannya atas kepergianku. Aku memohon kepada-Mu dengan perantara Hasan dan Husein serta derita mereka yang aku rasakan. Aku memohon kepada-Mu atas nama putri-putriku dan kesedihan mereka. Aku memohon, kasihilah umat ayahku yang berdosa. Ampunilah dosa-dosa mereka. Masukkanlah mereka ke dalam surga-Mu. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pengasih dari semua pengasih.”
Sebelum ajal datang menjemputnya, Fatimah Zahra AS menghadap kiblat setelah sebelumnya berwudhu. Beliau mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah, jadikanlah kematian bagai kekasih yang aku nantikan. Ya Allah, curahkanlah rahmat dan inayah-Mu kepadaku. Tempatkanlah ruhku di tengah arwah orang-orang yang suci dan jasadku di sisi jasad-jasad mulia. Ya Allah, masukkanlah amalanku ke dalam amalan-amalan yang Engkau terima.”
Tanggal 3 Jumadi Tsani tahun 11 Hijriyyah, Fatimah Zahra putri kesayangan Nabi menutup mata untuk selamanya. Beliau wafat meninggalkan pelajaran-pelajaran yang berharga bagi kemanusiaan. Hari ini, kami mengucapkan belasungkawa kepada para pecinta keluarga suci Rasul.  
Rasul pernah menyifati putrinya, Fatimah AS dengan sabdanya, “Allah telah memenuhi hati dan seluruh anggota tubuh Fatimah dengan keimanan dan keyakinan.” Kepada putrinya itu, beliau pernah bersabda, “Fatimah, Allah telah memilihmu dan menghiasimu dengan makrifat dan pengetahuan. Dia juga telah membersihkanmu dan memuliakanmu di atas wanita seluruh jagat.“  
Kecintaan Rasulullah SAW kepada Fatimah Zahra AS merupakan satu hal khusus yang layak untuk dipelajari dari kehidupan beliau. Di saat bangsa Arab menganggap anak perempuan sebagai pembawa sial dan kehinaan, Rasul memuliakan dan menghormati putrinya sedemikian besar. Selain itu, Rasulullah SAW biasa memuji seseorang yang memiliki keutamaan. Dengan kata lain, pujian Rasul kepada Fatimah adalah karena beliau menyaksikan kemuliaan pada diri putrinya itu. Nabi SAW tahu akan apa yang bakal terjadi sepeninggalnya kelak. Karena itu, sejak dini beliau telah mengenalkan kemuliaan dan keagungan Fatimah kepada umatnya, supaya kelak mereka tidak bisa beralasan tidak mengenal keutamaan penghulu wanita sejagat itu.
Suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Rasul, “Mengapa Anda tidak memperlakukan anak-anak Anda yang lain seperti Fatimah?” Rasul menjawab, “Engkau tidak mengenal Fatimah. Aku mencium bau surga pada diri Fatimah. Engkau tidak tahu bahwa keredhaan Allah ada pada keredhaan Fatimah dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan Fatimah.”
Kesempurnaan manusia tidak mengenal jenis jantina. Kesempurnaan itu adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk dapat mengenal dirinya lebih dalam. Fatimah adalah contoh nyata dari sebuah kesempurnaan. Dengan mengikuti dan meneladaninya, kesuksesan dan kebahagiaan hakiki yang menghantarkan kepada kesempurnaan akan bisa digapai. Fatimah adalah wanita yang banyak menimba ilmu, makrifat dan hikmah hakiki.  Keluasan ilmunya tampak sekali dalam khotbah yang beliau sampaikan di masjid Nabi, di hadapan para sahabat.
Dalam khotbah itu, Fatimah AS menjelaskan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri dan masyarakat adalah dengan memegang teguh agama dan patuh kepada perintah Allah. Beliau yang mengetahui psikologi masyarakatnya menerangkan berbagai kekurangan yang ada di tengah mereka. Dalam khotbah itu, Fatimah AS membawakan berbagai ayat suci Al-Qur’an dan menjelaskan tafsirannya. Peristiwa yang terjadi di masa lalu, sejarah umat-umat terdahulu yang layak dijadikan pelajaran dan bahan peringatan, diungkapkannya. Dalam khotbah tersebut Fatimah sebagai seorang hamba yang saleh dan arif yang hakiki, menjelaskan kecintaannya kepada Sang Maha Pencipta.
 Fatimah Zahra AS, adalah wanita yang mengenal betul kondisi di tengah masyarakat. Beliau sadar akan adanya makar dan tipu daya musuh-musuh Islam. Hal itulah yang kemudian beliau ungkapkan dalam khotbahnya. Singkatnya, Fatimah AS sebagai seorang yang mengetahui seluk beluk politik dan sadar akan kondisi di zamannya, menerangkan kepada semua orang bahwa Islam adalah agama terakhir Tuhan dan syariat yang paling sempurna. Beliau juga menjelaskan bahwa satu-satunya jalan keselamatan adalah dengan mengikuti jejak Ahlul Bait AS.
Berikut ini adalah sekelumit dari khotbah Sayyidah Fatimah Zahra AS di masjid Nabi. “Rasulullah diutus saat seluruh bangsa terpecah-pecah. Mereka menyembah berhala. Meski mengenal Tuhan, mereka mengingkarinya. Dengan perantara Muhammad, Allah menyingkap tabir syirik dan kekafiran. Dia membersihkan kotoran dari hati, dan Dia berikan cahaya di mata. Muhammad dengan cahaya petunjuk bangkit di tengah umat untuk menyelamatkan mereka dari kesesatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan ke cahaya benderang. Dia menggiring umat ke arah agama yang kuat dan mengajak mereka kepada kebenaran.

Rabu, 18 Mei 2011

SEJARAH YANG TERLUPAKAN (SENGAJA DILUPAKAN)


Adalah suatu hal yg sangat memprihatinkan apabila sampai pada hari ini umat Islam masih bertengkar mempermasalahkan status madzhab pola pikir atau juga sekte. Seolah merasa kebenaran adalah mutlak milik madzhab dan golongan masing-masing diluarnya salah dan sesat.

Lalu sampai seberapa jauh Islam ini akan dibawa kepada pertarungan panjang yg melelahkan ? haruskah fanatisme dan kebutaan pemikiran senantiasa melingkupi hati kita mencemari kesucian roh dan mencampakkan Nafs ?
Haruskah semuanya kita lanjutkan sampai masa yg akan datang ?
Semoga Allah mengampuni kita yg tidak mengerti betapa agung Islam itu, kenapa kita menyianyiakan satu ajaran yg konon gunungpun tak kuasa menerimanya ?

Jika dengan mencintai para keluarga Nabi, membela kebenaran yg ada didiri Sayyidah Fatimah, Imam Ali, Imam Hasan dan Imam Husin as maka seseorang disebut sebagai Syiah, maka saya akan dengan BANGGA menyatakan diri saya Syiah.
Sudah sampai saatnya masing-masing kita melakukan koreksi diri terhadap apa yg selama ini terdoktrinisasi bahwa pelurusan sejarah serta pentaklidan buta sudah saatnya dilakukan.

Isyu perpecahan didalam Islam memang bukan hal yg baru dan rasanya ini sesuatu yg wajar krn tiap orang bisa memahami ajaran Islam dari sudut pandang keilmuan yg berbeda apalagi Islam mencakup pengajaran semua bangsa dan daerah yg masing-masingnya memiliki corak budaya tradisi serta situasi yg beraneka ragam sebagai salah satu sifat universalismenya.

Semua perbedaan tersebut seharusnya tidak dijadikan sekat dalam mengembangkan rasa kebersaudaraan dan toleransi beragama sebagaimana sabda Nabi sendiri bahwa umat Islam itu bagaikan satu tubuh semuanya bersaudara yg diikat oleh tali Tauhid pengakuan ketiadaan Tuhan selain Allah Tuhan yg satu yg tidak beranak dan tidak diperanakkan dalam berbagai bentuk penafsiran serta sifat apapun.

Karenanya kecenderungan utk menghakimi pemahaman yg berbeda dari apa yg kita pahami apalagi sampai melekatkan label kekafiran atasnya sangat bertentangan dgn ajaran Islam yg disampaikan oleh Allah melalui nabi-Nya.
“Barangsiapa bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah
menghadap kiblat kita
mengerjakan Sholat kita dan memakan hasil sembelihan kita
maka ia adl seorang Muslim. Baginya berlaku hak dan kewajiban yg sama
sebagai Muslim lainnya.”
- Riwayat Bukhari -

Maraknya ajaran-ajaran sesat yg terjadi diberbagai belahan dunia akhir-akhir ini memang sewajarnya membuat umat Islam merasa prihatin terlebih lagi mereka yg menggunakan nama dan tata cara Islam sebagai topeng yg menutupi kesesatannya. ; Akan tetapi kita juga harus mampu bersikap objektif berpikiran terbuka dan jernih menyikapinya selama kita belum mengetahui secara jelas seberapa jauh penyimpangan yg dianggap sudah dilakukan oleh mereka maka selama itu pula hendaknya kita menahan diri dari komentar maupun tanggapan yg justru menimbulkan keresahan dimasyarakat.

Islam adalah satu semuanya bersumber dari ajaran yg satu yaitu Yang Maha Kuasa yg kemudian diturunkan kepada kita melalui salah seorang hamba terkasih-Nya bernama Muhammad bin Abdillah ditanah Arab pada abad ke-6 masehi.
Jika Islam adalah satu maka umatnya pun adalah satu dan ini konsekwensi logis darinya krn itu Nabi bersabda :
“Dari Miqdad bin ‘Amr ; ia pernah bertanya kepada Nabi : Bagaimana jika ia berperang dgn kaum kafir lalu berkelahi dgn seorang diantaranya hingga tangannya terputus dan dalam satu kesempatan sang musuh berhasil dijatuhkan lalu saat akan dibunuhnya dia berseru “Aslamtu lillah” - aku Islam kepada Allah - namun masih dibunuhnya apa jawab Nabi ?

- Jangan kau bunuh dia jika kau bunuh dia maka sesungguhnya dia sudah berada dalam kedudukanmu sebelum engkau membunuhnya yaitu seorang Muslim sedangkan kamu berada dalam posisinya sebelum dia mengucapkan kalimat itu .; lalu dijawab oleh Miqdad bahwa pernyataan orang itu hanya utk menghindari pembunuhan saja, jawab Nabi lagi bahwa dirinya diutus Allah tidak utk menghakimi hati seseorang.”

“Islam adalah kesaksian bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan pembenaran kepada Rasulullah Saw atas dasar itulah nyawa manusia dijamin keselamatannya. Dan atas dasar itu juga berlangsung pernikahan dan pewarisan serta terbina kesatuan kaum Muslimin.” - Riwayat Sama’ah
“Nabi bersabda : bahwa Jibril datang kepada beliau dan mengabarkan tentang keutamaan seseorang yg meninggal dunia dalam keadaan bertauhid secara murni maka ia akan masuk syurga kendati yg bersangkutan pernah berzina dan mencuri.” - Riwayat Bukhari dari Abu Dzar

Kita semua tahu bagaimana vitalnya posisi dan peranan Imam Ali bin Abi Thalib as dikehidupan Nabi dan putrinya Sayyidah Fatimah as.
Sejak kecil Nabi dibesarkan dalam lingkungan keluarga ayahnya dari suku Bani Hasyim yg merupakan salah satu keluarga terpandang dikalangan penduduk Mekkah saat itu. Ketika kakeknya Abdul Muthalib wafat hak pengasuhan atas diri Nabi pindah ketangan pamannya yg bernama Abu Thalib dari pamannya inilah Nabi belajar banyak hal mengenai perdagangan dan kejujuran hingga beliau dikenal sebagai al-Amin sampai-sampai beliau dipercaya utk membawa dan menjualkan dagangan sejumlah saudagar hingga kenegri Syam dan bertemu dgn Khadijah yg kelak dinikahinya.

Dimasa awal turunnya wahyu selain istrinya orang kedua yg mengimani kenabiannya adalah Imam Ali putra pamannya Abu Thalib yg dgn beraninya mengumumkan keislamannya secara terbuka kepada keluarganya.

Imam Ali bin Abi Thalib telah ikut bersama Nabi semenjak usia anak-anak jauh sebelum Nabi bertemu dgn para sahabat lainnya krn itu juga mungkin beliau digelari Karamallahuwajhah .
Allah sendiri melalui wahyu-Nya telah menekankan kepada Nabi agar terlebih dahulu menyerukan ajaran Islam kepada keluarga terdekatnya :

Dan berilah peringatan kepada keluargamu yg terdekat Limpahkanlah kasih sayang terhadap orang-orang beriman yg mengikutimu; Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah:”Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yg kamu kerjakan”. – Qs. Asy-Syu’araa 26:214-216

Seruannya memang di-ikuti oleh keluarganya dimulai oleh Khadijjah istrinya Ali bin Abu Thalib sepupu sekaligus menantunya kelak paman sesusuannya Hamzah bin Abdul Muthalib Ja’far bin Abu Thalib dan pamannya Abbas bin Abdul Muthalib.

Olehnya tidak menjadi suatu kesangsian lagi bila Imam Ali mengenal betul sifat dan watak yg ada pada diri Nabi sehingga tidak ada alasan baginya utk menolak perintah maupun membantah keputusannya terlebih dalam kapasitasnya selaku seorang Rasul Tuhan. ; Jelas dalam hal ini sikap Imam Ali bin Abi Thalib tidak bisa disejajarkan dgn sikap beberapa sahabat yg kritis dan vokal terhadap beberapa pendapat Nabi bisa dimaklumi bahwa notabene mereka mengenal Nabi tidak lbh lama dari Imam Ali bin Abi Thalib selain juga ditentukan oleh faktor watak dan kondisi lain yg melatar belakanginya.

Dimalam hijrahnya ke Madinah Nabi meminta Imam Ali bin Abi Thalib menggantikan posisi tidurnya dipembaringan dgn mengenakan mantel hijaunya dari Hadhramut menyongsong rencana pembunuhan yg sudah disusun oleh para kafir Quraisy yg saat itu berada disekitar kediaman Nabi.
Tindakan Nabi ini seolah mengisyaratkan bahwa beliau berkeinginan utk menjadikan sepupunya itu pengganti dirinya dikala hidup dan wafat.

Saat Nabi mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar dikota Madinah Nabi sendiri justru mengangkat Imam Ali bin Abi Thalib sebagai saudaranya berbeda misalnya dgn Abu Bakar yg disaudarakan dgn Kharija bin Zaid Umar bin Khatab dgn ‘Itban bin Malik al-Khazraji bahkan pamannya sendiri yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib dipersaudarakan dgn Zaid mantan budaknya.

Persaudaraannya ini sering di-ingatkan oleh Nabi dalam hadis-hadisnya bahwa kedudukannya terhadap Ali laksana kedudukan Musa terhadap Harun
Dari Sa’ad bin Abu Waqqas : “Rasulullah Saw mengatakan kepada Ali : Engkau dgn aku serupa dgn kedudukan Harun dgn Musa tetapi sesungguhnya tidak ada Nabi sesudah aku” – Hadis Riwayat Muslim

Saat semua sahabat utamanya mengajukan lamaran utk menyunting Fatimah as sebagai istri mereka Nabi menolaknya dan menikahkan putri tercintanya itu dgn Imam Ali bin Abi Thalib as.
Tatkala Hisyam bin Mughirah meminta izin kepada Nabi agar memperbolehkan mengawinkan anak perempuannya dgn Imam Ali Nabi juga menolaknya dan bersabda :
“Aku tidak mengizinkan sekali lagi aku tidak mengizinkan dan sekali lagi aku tidak mengizinkannya kecuali bila Ali bin Abi Thalib mau menceraikan puteriku dan kawin dgn anak-anak perempuan Hisyam krn sesungguhnya puteriku darah dagingku menyusahkanku apa yg menyusahkannya dan menyakitkanku apa saja yg menyakitkannya” – Riwayat Muslim

Imam Ali juga merupakan satu-satunya orang yg diserahi panji Islam dalam peperangan Khaibar oleh Nabi yg menurut beliau bahwa panji itu hanya layak bagi laki-laki yg benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya lalu ditangannya Allah akan memberikan kemenangan.; Padahal Umar bin Khatab sangat berambisi agar tugas itu diserahkan kepadanya.

Saat akan terjadi Mubahalah antara Nabi dgn para pendeta dari Najran beliau memanggil Ali Fatimah serta kedua cucunya yaitu Hasan dan Husin as utk mendampinginya baru para istri beliau.
Dalam haji terakhirnya disuatu daerah bernama ghadir khum beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi sempat menyinggung tentang regenerasi kepemimpinan umat sepeninggal beliau dan mengumumkan Ali sebagai penerusnya.; dan memperingatkan kaum Muslimin agar memperhatikan keluarga beliau sepeninggalnya kelak ucapan ini sampai diulangnya sebanyak 3 kali.

Menjelang akhir hayatnya Nabi menugaskan sebagian besar sahabat utamanya termasuk Abu Bakar dan Umar kedalam satu ekspedisi ke daerah Ubna suatu tempat di Syiria dibawah komando Usamah bin Zaid bin Haritsah sementara Imam Ali sendiri diminta utk tetap menemani hari-hari terakhirnya dikota Madinah serta memberinya wasiat agar mau mengurus jenazah dan pemakamannya bila waktunya tiba.

Ini juga tersirat tentang keinginan Nabi menjadikan dan memantapkan posisi imam Ali sebagai pengganti beliau memimpin umat dijauhkannya para sahabat senior lain dari kota Madinah agar ketika mereka kembali tidak akan terjadi keributan seputar suksesi kepemimpinan.
Hanya sayang rencana Nabi kandas krn sebagian sahabat senior merasa enggan berada dalam komando Usamah bin Zaid yg masih relatif remaja sampai Nabi marah dan mempertanyakan kredebilitas dirinya dihadapan mereka mengenai penunjukan Usamah itu.

Pada akhirnya kehendak Nabi harus mengalah dgn kehendak Allah yg sudah mentakdirkan jalan lain tidak ubah seperti keinginan Nabi Isa al-Masih agar cawan penyaliban dihindarkan darinya namun Allah tetap menginginkan semuanya terjadi sesuai mau-Nya.

Nabi wafat dipelukan Imam Ali as setelah membisikkan kepada Fatimah as agar tidak bersedih sepeninggalnya krn dalam waktu tidak berapa lama setelah kematiannya putrinya itupun akan menyusulnya.

Imam Ali juga yg memandikan jenazah Nabi bersama Ibnu Abbas dan mengurus pemakamannya saat yg sama sekelompok orang disaat itu malah meributkan suksesi kepemimpinan dan akhirnya menobatkan Abu Bakar selaku Khalifah penerus Nabi dalam memimpin umat serta melupakan semua peran dan posisi Imam Ali dihadapan Nabi.

Inilah awal dari isyu perpecahan ditubuh Islam sebagai bentuk protes terhadap perbuatan mereka ini Imam Ali as, Hababah Fatimah as dan sejumlah sahabat lainnya menolak mengakui kepemimpinan Abu Bakar lebih-lebih lagi setelah sang Khalifah menolak memberikan tanah Fadak yg diwariskan Nabi kepada Fatimah hasil rampasan perang Khaibar.; Padahal semua orang tahu bahwa menyakiti Fatimah sama seperti menyakiti Nabi namun mereka mengabaikannya hingga akhirnya Fatimah wafat dalam keadaan tetap mendiamkan Abu Bakar dan menolak berbaiat kepada pemerintahannya.

Imam Ali bin Abi Thalib as memakamkan jenazah istrinya disuatu tempat pada malam harinya secara diam-diam dan hanya dihadiri oleh para simpatisan dan pengikut mereka krn tidak ingin dihadiri oleh pihak yg berseberangan dengannya.

Manakala keadaan Madinah semakin memanas dan beberapa pihak berusaha menghasut terjadinya peperangan antara pihak Imam Ali dan Abu Bakar sebuah keputusan berdamai diambil oleh Imam Ali demi menjaga persatuan umat dan terciptanya kedamaian.

“Dan orang-orang yg mempunyai hubungan darah satu sama lain lbh berhak di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin kecuali kalau kamu mau berbuat baik kepada saudara-saudaramu . Adalah yg demikian itu telah tertulis di dalam Kitab . - Qs. al-Ahzaab 33:6

Kondisi ini terus berlangsung hingga wafatnya Umar bin Khatab dan turunnya kredibelitas Usman bin Affan selaku Khalifah ke-3 akibat ulah para keluarganya yg tamak dan haus kekuasaan.

Keterbunuhan Usman bin Affan dan pengangkatan dirinya sebagai Amirul Mukminin membangkitkan dendam lama Quraisy terhadap Bani Hasyim keturunan Nabi walaupun berakhir dgn baik dan terhormat tidak urung pertempuran Jamal yg dipimpin langsung oleh ‘Aisyah istri Nabi merupakan awal yg bagus utk dimanfaatkan oleh Muawiah bin Abu Sofyan dalam mengobarkan pemberontakan terhadap otoritas kepemimpinan Imam Ali.

Imam Ali as akhirnya terbunuh dimasjid Kufah akibat tusukan pedang beracun milik salah seorang dari kelompok Khawarij bernama Abdurahman bin Muljam pada suatu Jum’at pagi dan menghembuskan nafas terakhirnya pada malam Ahad 21 Ramadhan 40 H.

Setelah kematian Imam Ali bin Abi Thalib, Imam Hasan puteranya tertua diangkat oleh sekelompok besar sahabat Nabi selaku Khalifah pengganti. Namun lagi-lagi Muawiyah tidak senang dan terus mengobarkan semangat permusuhan dgn Imam Ali dan keturunannya orang dipaksa utk mencaci maki keluarga Nabi itu sejahat-jahatnya bahkan termasuk dalam mimbar-mimbar Jum’at.

Kenyataan ini jelas semakin memperdalam kehancuran persatuan umat Islam suatu ironi yg tidak dapat dihindarkan betapa dgn susah payah Nabi menggalang satu tatanan kehidupan masyarakat yg madani dgn mengorbankan air mata dan tetesan darah para syuhada harus hancur dihadapan cucu beliau sendiri.

Akhirnya Imam Hasan bin Ali as memutuskan utk berdamai dgn Muawiyah dan menyerahkan tampuk kekuasaan Khalifah kepadanya demi utk menghindarkan jurang yg lbh dalam lagi dikalangan umat Islam dgn beberapa persyaratan perjanjian.

Beberapa isi dari perjanjian itu adalah pemerintahan Muawiyah akan menjalankan pemerintahan berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya menjaga persatuan umat menyejahterakannya melindungi kepentingannya tidak membalas dendam kepada anak-anak yg orang tuanya gugur didalam berperang dgn Muawiyah juga tidak mengganggu seluruh keluarga Nabi Muhammad Saw baik secara terang-terangan maupun tersembunyi dan menghentikan caci maki terhadap para Ahli Bait ini serta tidak mempergunakan gelar “Amirul Mukminin” sebagaimana pernah disandang oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Akan tetapi selang beberapa saat sesudah Muawiyah diakui sebagai Khalifah dia mulai melanggar isi perjanjian tersebut orang-orang yg dianggap mendukung keluarga Nabi diculik dan dibunuh perbendaharaan kas baitul mal Kufah disalah gunakan caci maki terhadap keturunan Nabi dari Fatimah kembali dibangkitkan malah lbh parah lagi mereka memaksa orang utk memutuskan hubungan dgn ahli Bait Nabi.

Tidak hanya sebatas itu beberapa hukum agama yg diatur oleh Nabi Muhammad Saw pun dirombak oleh Muawiyah misalnya Sholat hari raya mempergunakan azan khotbah lbh didahulukan daripada sholat laki-laki diperbolehkan memakai pakaian sutera dan sebagainya.

Mereka juga membuat pernyataan-pernyataan yg dinisbatkan kepada Nabi Muhammad Saw dan beberapa sahabat utama yg sebenarnya tidak pernah ada.
Hal ini membuat prihatin para pendukung Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib mereka sepakat utk kembali menyatakan cucu Nabi Saw ini selaku seorang Imam atau pemimpin mereka.

Orang-orang ini diantaranya Hajar bin Adi Adi bin Hatim Musayyab bin Nujbah Malik bin Dhamrah Basyir al-Hamdan dan Sulaiman bin Sharat.
Akan tetapi selang tak lama putera pertama dari Fatimah az-Azzahrah as ini wafat krn diracun lama masa pemerintahan Khalifah Hasan ini 6 bulan lbh 1 hari.

Kekejaman dinasti Bani Umayyah terhadap Bani Hasyim keturunan Nabi Muhammad Saw terus berlanjut sampai pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah bin Abu Sofyan yg melakukan pembantaian besar-besaran atas diri Imam Husain as sekeluarga dan para pengikutnya dipadang Karbala pada hari Asyura.

Kepala Imam Husain as yg mulia telah dipenggal, wanita dan anak-anak di-injak-injak wanita hamil serta orang tua pun tidak luput dari pembunuhan kejam itu.
Seluruh keturunan Nabi Muhammad Saw melalui Imam Ali bin Abi Thalib terus dicaci maki meskipun tubuh mereka telah bersimbah darah merah semerah matahari senja yg meninggalkan cahaya ke-emasannya utk berganti pada kegelapan.

Kekejaman Yazid dalam membunuh Imam Husain menyembelih anak-anak dan pembantu-pembantunya begitu pula memberi aib kepada wanita-wanitanya ditambah dalam tahun ke-2 memperkosa kota Madinah yg suci serta membunuh ribuan penduduknya tidak kurang dari 700 orang dari Muhajirin dan Anshar sahabat-sahabat besar Nabi yg masih hidup.

Marilah sekarang kita berpikir secara objektif apakah perbuatan ini dianggap baik oleh orang yg mengaku mencintai Nabinya dan senantiasa bersholawat kepada beliau dan keluarganya dalam tiap sholat ?

Masihkah kita berpikir jahat terhadap orang yg mencintai dan mengasihi ahli Bait sementara kita sendiri justru berusaha utk membela orang-orang yg justru telah secara nyata melakukan pembasmian terhadap keluarga Nabi Muhammad Saw ?

Permusuhan Muawiyyah bin Abi Sofyan terhadap Bani Hasyim terus menurun kepada generasi sesudahnya seperti Yazid bin Muawiyah Marwan Abdul Malik dan Walid barulah pada pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz keadaan berubah.
Sekalipun Umar bin Abdul Aziz berasal dari keluarga Bani Umayyah sebagaimana juga pendahulunya namun beliau bukan orang yg zalim seluruh penghinaan terhadap keluarga Nabi dilarangnya sebaliknya beliau membersihkan nama dan sangat menghormati para ahli Bait.

Sebagai tambahan catatan dendam lama antara Bani Umayyah terhadap Bani Hasyim pernah secara nyata dilakukan pada jaman Nabi Muhammad Saw masih hidup yaitu manakala Hindun istri Abu Sofyan melakukan permusuhan terhadap Rasul dan bahkan ia juga yg membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib secara licik dalam peperangan Uhud lalu tanpa prikemanusiaan mencincang tubuh paman Nabi itu lalu mengunyah hatinya dimedan perang.

Namun pembalasan apa yg dilakukan oleh Rasulullah Muhammad Saw ketika berhasil menguasai seluruh kota Mekkah pada hari Fath Mekkah ?
Seluruh kejahatan Abu Sofyan dan Hindun justru dimaafkan begitu saja oleh Nabi dan rumah Abu Sofyan dinyatakan sebagai tempat yg aman bagi semua orang sebagaimana juga Masjidil Haram dinyatakan bersih dan terjamin keselamatan orang-orang yg berada disana.
Sungguh bertolak belakang sekali perlakuan generasi Bani Hasyim dibanding perlakukan Bani Umayyah terhadap sisa-sisa Bani Hasyim dari keturunan Nabi.

Jika keagungan tujuan kesempitan sarana dan hasil yg menakjubkan adalah tiga kriteria kejeniusan manusia siapa yg berani membandingkan manusia yg memiliki kebesaran didalam sejarah modern dgn Nabi Muhammad ?

Orang-orang paling terkenal menciptakan tentara hukum dan kekaisaran semata.
Mereka mendirikan apa saja tidak lbh dari kekuatan material yg acapkali hancur didepan mata mereka sendiri.

Nabi Muhammad Saw Rasul Allah yg agung penutup semua Nabi tidak hanya menggerakkan bala tentara rakyat dan dinasti mengubah perundang-undangan kekaisaran. Tetapi juga menggerakkan jutaan orang bahkan lbh dari itu dia memindahkan altar-altar agama-agama ide-ide keyakinan-keyakinan dan jiwa-jiwa.
Berdasarkan sebuah kitab yg tiap ayatnya menjadi hukum dia menciptakan kebangsaan beragama yg membaurkan bangsa-bangsa dari tiap jenis bahasa dan tiap ras.

Dalam diri Nabi Muhammad Saww dunia telah menyaksikan fenomena yg paling jarang diatas bumi ini seorang yg miskin berjuang tanpa fasilitas tidak goyah oleh kerasnya ulah para pendosa.

Beliau bukan seorang yg jahat beliau keturunan baik-baik keluarganya merupakan keluarga yg terhormat dalam pandangan penduduk Mekkah kala itu. Namun beliau meninggalkan semua kehormatan tersebut dan lbh memilih utk berjuang mengalami sakit dan derita panasnya matahari dan dinginnya malam hari ditengah gurun pasir hanya utk menghambakan dirinya demi Tuhannya. Beliau lbh baik dari apa yg semestinya terjadi pada seseorang seperti dia.

Mari kita semua berpikir objektif dan mengedepankan kejujuran .. sekali lagi jika dgn mencintai keluarga Nabi maka seseorang disebut sebagai Syiah maka saya adalah Syi’ah.

Kerjakanlah Shalat Dengan Hati Yang Paham

Kerjakanlah Shalat Dengan Hati Yang Paham

Paham adalah adab yang harus dipenuhi dalam ibadah, terutama ibadah yang mengandung zikir. Caranya, orang yang melakukan ibadah itu membayangkan hatinya bagaikan bayi yang masih kelu lidahnya sehingga mesti diajar berbicara. Maka, dia mengajar hatinya semua zikir, wirid, makna, dan rahasia ibadah dengan secermat mungkin.

Jika dia tidak menguasai makna al-Quran dan zikir, serta belum menyelami makna dan rahasia ibadah, maka dia harus mengajarkan hatinya makna-makna global. Misalnya, (ketika membaca al-Quran yang dia tidak pahami maknanya, maka dia harus mengajarkan hatinya bahwa) al-Quran adalah kalamullah. (Ketika membaca zikir dalam bahasa Arab yang tidak dia pahami maknanya, maka dia harus mengajarkan hatinya bahwa) zikir yang dilakukannya adalah upaya untuk mengingat Allah, bahwa ibadahnya adalah ketundukan dan kepatuhan kepada Allah.

Jika dia paham makna harfiyah al-Quran dan zikir-zikir yang dia baca, maka dia harus mengajar hatinya makna-makna harfiyah tersebut; membuat hatinya meresapi janji dan ancaman, perintah dan larangan, ilmu tentang asal muasal dan kembalinya dia kepada Allah sejauh yang dia pahami.

Jika dia sudah meraih hakikat makrifatullah atau rahasia ibadah, maka dia juga tetap harus mengajarkan hal ini kepada hatinya.
Hasil yang diharapkan dari penanaman pemahaman ke dalam hati ini adalah agar lidah hati tidak kelu dan agar hati itu senantiasa menjadi ingat dan sekaligus pengingat. Pada awalnya, hati yang menjadi murid dan lidah yang menjadi guru. Hati berzikir mengiringi zikir lidah. Setelah lidah hati tidak kelu, kondisinya terbalik. Hati yang berzikir terlebih dulu, lalu lidah mengiringinya.

Tanda telah diraihnya kondisi ini adalah hilangnya rasa capek dan berat dalam berzikir dan munculnya gairah seta kebahagiaan di dalam kondisi bekerja dan bersusah payah. Sama dengan orang yang mengajar bayi berbicara. Pada awalnya dia merasa lelah dan bosan, tapi ketika bayi itu dapat mengucapkan kata-kata yang dia ajarkan, hilanglah rasa capek itu dan dia pun kembali mengucapkan kata-kata itu mengikuti sang bayi tanpa rasa lelah dan bosan.
Saking pentingnya adab ini sehingga zikir, doa, dan ibadah selalu diulang-ulang dan dikerjakan secara terus menerus.

Hadits-hadits yang menerangkan hal ini di antaranya:
اقرعوا به قلوبكم القاسية ولا تكن هم احدكم اخر السورة
“Ketuklah hatimu yang keras dengannya (ayat al-Quran) dan janganlah tujuanmu hanya sekadar sampai ke akhir surah saja.”

Imam Ja'far ash-Shadiq pernah jatuh pingsan saat mengerjakan shalat. Ketika siuman, beliau ditanya sebabnya. Beliau menjawab, “Aku terus menerus mengulang ayat ini ke dalam hatiku sehingga aku mendengar siapa yang sejatinya mengucapkannya sehingga badanku tidak dapat bertahan berhadapan dengan kuasa-Nya.”
Zikir yang sesungguhnya adalah zikir hati. Tanpa zikir hati, zikir lisan tidak ada artinya. Hadits yang mengisyaratkan hal ini di antaranya:
ركعتان مقتصدتان في تفكر خير من قيام ليل والقلب لاه
“Dua rakaat yang dikerjakan dalam keadaan tafakkur lebih baik daripada shalat semalaman dengan keadaan hati yang lalai.”

Dalam hadits lain:
فاجعل قلبك قبلة للسانك لا تحركه الا باشارة القلب
“Jadikanlah hatimu kiblat bagi lidahmu. Janganlah engkau menggerakkannya kecuali berdasarkan perintah hati.”

Menjelaskan Makna Zuhud Menurut Imam Ali bin Abi Thalib as




Dalam rangka usaha meluruskan pengertian kaum muslimin mengenai ajaran agama Islam yang berkaitan dengan kewajiban berusaha mencari nafkah penghidupan, Imam ‘Ali selalu memberi pengertian kepada kaum muslimin mengenai beberapa pokok ajaran Islam, antara lain:

1. Nilai seseorang tergantung pada kadar kemauannya.

2. Bukankah kemiskinan itu termasuk cobaan hidup? Ketahuilah, bahwa kemiskinan yang terberat itu adalah penyakit jasmani. Dan penyakit jasmani yang terparah adalah penyakit hati. Kesehatan badan lebih berharga daripada kecukupan harta, dan hati yang bertaqwa lebih berharga daripada badan yang sehat.

3. Barangsiapa yang enggan bekerja ia akan menghadapi cobaan hidup, dan Allah tidak membutuhkan orang yang tidak mengindahkan nikmat yang dikaruniakan dalam harta dan jiwanya...”

4. Sepuluh macam sifat yang menunjukkan akhlak mulia:

a. penyantun

b. pemalu

c. jujur

d. menunaikan amanat

e. rendah hati

f. waspada

g. pemberani

h. tabah

i. sabar

j. tahu bersyukur

Orang yang bahagia adalah yang dapat menarik pelajaran dari orang lain, orang yang sengsara ialah orang yang tertipu oleh hawa nafsunya.

5. Hai para hamba Allah, janganlah sekali-kali kalian terkecoh oleh kebodohan kalian, dan jangan pula kalian menuruti hawa nafsu kalian. Orang yang tunduk kepada dua hal itu ia berada di tepi jurang terjal.

6. Ilmu pengetahuan wajib diikuti dengan amal perbuatan. Barangsiapa berilmu ia harus beramal. Dengan amal ilmu akan meningkat tinggi dan tanpa amal, ilmu akan merosot...”

7. Amal perbuatan adalah buah ilmu pengetahuan. Orang berilmu yang berbuat tidak sesuai dengan ilmunya, sama dengan orang bodoh yang kebingungan dan tetap bodoh. Bahkan orang seperti itu kesalahannya lebih besar, lebih pantas disesali dan di hadirat Allah ia akan menjadi orang yang paling menyesal. Orang yang bekerja tanpa ilmu sama dengan orang yang bepergian tanpa kenal jalan, sehingga orang lain yang melihatnya akan bertanya-tanya: “berpergiankah atau pulang?!?”

8. Barangsiapa dikaruniai kekayaan oleh Allah hendaklah ia memperhatikan kaum kerabatnya, menghormati dan menjamu tamu sebaik-baiknya, membebaskan tawanan perang dan melepaskan orang dari penderitaan, membantu kaum fakir miskin dan orang yang tenggelam di dalam hutang demi kebajikan, dan hendaknya ia bersabar tidak menuntut hak karena ingin mendapatkan pahala semata-mata. Sifat-sifat demikian itu merupakan keberuntungan yang akan menghantarkan orang ke arah kemuliaan di dunia dan insya Allah merupakan pembuka jalan baginya untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat.

9. Bekerjalah dengan sekuat tenagamu, janganlah engkau menjadi penumpang hasil kerja orang lain.

10. Janganlah engkau malu kalau hanya dapat memberi sedikit, karena dapat memberi sedikit lebih baik daripada tidak dapat memberi. Jadilah engkau seorang yang penyantun, tetapi jangan menjadi seorang yang pemboros. Jadilah engkau seorang yang hemat, tapi jangan menjadi seorang yang kikir.

11. Janganlah engkau menjadi orang yang tidak mempan peringatan, karena orang yang berakal cukup diperingatkan dengan tutur-kata yang baik, sedangkan hewan tak dapat diperingatkan kecuali dengan pukulan.

12. Hati manusia dapat merasa jemu dan lesu sebagaimana badan juga merasa jemu dan lesu. Karena itu carilah ilmu dan hikmah sebagai obatnya.

13. Siapa yang tidak mengenal harga dirinya, tak berguna baginya kemuliaan asal keturunannya.

14. Semua nikmat yang nilainya di bawah surga adalah rendah dan semua musibah yang kadarnya dibawah neraka adalah keselamatan.

15. Orang yang mengadakan bid’ah pasti meninggalkan sunnah, karena itu hati-hatilah terhadap bid’ah. Sunnah adalah cahaya yang mempunyai tanda-tandanya sendiri dan bid’ah pun mempunyai tanda-tandanya sendiri. Orang yang paling celaka di hadirat Allah ialah pemimpin yang dzalim, ia sesat dan menyesatkan.

16. Orang yang benar-benar ahli fiqh adalah yang tidak membuat orang lain berputus asa mengharapkan rahmat dan kasih sayang Allah dan menyelamatkan mereka dari murka-Nya.

Imam 'Ali berpendapat, orang yang hidup dicengkeram kemelaratan tentu kehilangan ketenangan dan ketentramannya. Sukar baginya untuk menghayati kejujuran, perilaku yang baik dan menghias dirinya dengan sifat-sifat utama. Sukar pula beginya untuk membuang rasa iri hati dan dengki dari lubuk hati. Maka itu ia mudah terperosok ke dalam penyelewengan yang tidak baik.

Benar bahwa Imam 'Ali hidup zuhud dan menganjurkan kezuhudan, demikian juga dengan beberapa sahabat Nabi semisal Abu Dzar Al-Ghifari. Akan tetapi mereka tak pernah menganjurkan untuk lebih suka hidup melarat daripada berkecukupan. Imam 'Ali tidak jemu-jemunya mengingatkan kepada kaum muslimin, “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk akhirat seakan-akan engkau mati esok hari.”

Menurut Imam 'Ali upaya memperoleh rizki dengan jalan yang benar dan lurus tidak akan mendatangkan hasil lebih besar daripada yang diperlukan untuk mengatasi kebutuhan. Dengan tegas dan jelas Imam 'Ali berkata: “Jika kalian menempuh jalan kebenaran, tentu akan terbuka jalan yang menyenangkan kalian dan tidak akan ada orang lain yang menggantungkan penghidupannya kepada orang lain.”

Berdasarkan pengamatan yang tajam dan cermat Imam 'Ali as yakin bahwa kemelaratan dapat menjerumuskan manusia ke dalam kekufuran. Karena itulah ia memerangi segenap kekuatan yang ada, serta dengan tegas dan tandas mencemoohkan orang-orang yang menganjurkan atau membagus-baguskan kemelaratan dengan dalih kezuhudan. Memang kalau hidup zuhud akan menambah iman dan taqwa kepada Allah Ta’ala, akan tetapi kalau kemelaratan akan membawa ke dalam kekufuran. Dimana nanti kita akan ‘menyembah’ selain-Nya. Itu bisa harta dan juga kekuasaan. Maka itu seumpamanya kemelaratan itu berupa manusia, seharusnya kita membunuhnya.

Ini hanya secuil dari sekian banyak hikmah yang bisa kita temukan dalam diri Imam 'Ali, karena Imam 'Ali as adalah mahasiswa utama yang menimba ilmu dari mahaguru umat sedunia, Nabi Muhammad saww. Yang mana, Rasulullah saww bersabda: “Hai 'Ali, Allah telah menghias dirimu dengan hiasan yang paling disukai-Nya, Allah mengaruniaimu perasaan mencintai kaum lemah hingga Allah membuatmu puas (ridho) mempunyai pengikut mereka dan mereka pun puas engkau menjadi pemimpin mereka.

Rabu, 04 Mei 2011








Kata-kata bijak Imam Ali (as)

Orang yang berbicara lebih banyak,membuat kekeliruan lebih banyak.Orang yang berbuat lebih banyak kesalahan menjadi tak bermalu.Orang yang tak bermalu menjadi kurang takut kepada Allah SWT.Orang yang kurang takut kepada Allah swt,hatinya mati.Orang yang hatinya mati akan masuk neraka.

Jangan katakan apa yang anda tidak ketahui,Jangan katakan semua yang anda ketahui.Karena Allah swt telah meletakkan beberapa kewajiban bagi semua anggota badan anda,yang dengan itu ia akan menunjukkan hujah melawan anda di hari pembalasan.

Janganlah sombong,lepaskan tipu diri dan ingatlah kuburan anda.

Sedikit amal yang dilanjutkan dengan teratur, lebih bermanfaat daripada amal yang panjang yang dilakukan dengan rasa enggan.

Takutlah kepada Allah dan Anda akan punya alasan tidak perlu takut salah satu
 Pengunduran diri kepada Kehendak Allah adalah menyembuhkan penyakit jantung
 Firman Tuhan adalah obat hati
 Pemimpin seperti kehidupan, itu, ketika Anda mati, orang mungkin berkabung Anda, dan saat Anda masih hidup mereka   panjang untuk perusahaan Anda
 Hari-hari hidup berlalu seperti awan, jadi berbuat baik sementara Anda masih hidup
 Dari semua kebodohan yang terbesar adalah untuk mengasihi dunia
 Peluang ini cepat penerbangan tapi lambat untuk kembali
 pengecut, dan kekikiran yang buruk bagi saya, tapi baik bagi perempuan
 Yang paling bahagia adalah dia yang Allah telah memberikan istri yang baik
Dia yang tahu dirinya mengenal Allah
 Jangan tahan hati nurani Anda untuk apa pun, melainkan langit
 Penyakit hati adalah lebih buruk daripada penyakit tubuh
Untuk melawan keinginan seseorang adalah yang terbesar dari semua perkelahian
Yang terkuat di antara kalian adalah orang yang menundukkan dirinya sendiri
 Kekayaan dan keserakahan adalah akar dari semua kejahatan
 Kekayaan tanpa iman adalah kemiskinan terbesar
 senilai seorang pria tergantung pada bangsawan aspirasi nya
 Pengetahuan menghidupkan jiwa
 Masa belajar, meskipun ia meninggal
 Jumlah total dari keunggulan adalah pengetahuan
 Untuk menghormati belajar adalah untuk menghormati Allah
 Kemurahan hati menyembunyikan kekurangan
 Kekayaan kikir adalah sebagai berguna sebagai kerikil
 Keinginan adalah musuh yang paling lazim
Mereka yang berjalan di permukaan bumi akan suatu hari akan dikubur di dalamnya
 Setiap napas manusia membawa dia lebih dekat dengan kematian
 Orang-orang tertidur selama mereka masih hidup, mereka terbangun ketika mereka mati
 Kesabaran adalah buah dari iman
Kebajikan pernah mati
kemuliaan seorang pria dari kebajikan lebih besar dari kemuliaan silsilah nya
Tidak ada tempat penampungan lebih aman daripada takwa
 perilaku seseorang adalah indeks dari pikirannya
 Courtesy biaya apa-apa selain membeli segalanya
Kecemburuan memakan kebajikan sebagai bahan bakar api memakan
 Dia yang meminjamkan telinga mendengarkan mencela adalah salah satu yang pantas mencela
Pengampunan adalah mahkota kebesaran
selera duniawi adalah jala disebarkan oleh iblis
Setiap panah tidak mengena, atau setiap doa dikabulkan
 Takut tidak tetapi dosa-dosa Anda
Dia yang memuji Anda pembunuhan Anda
 Seorang pria yang memuji dirinya menampilkan kekurangan nya intelek
Hormatilah orang tua Anda dan anak Anda akan menghormati Anda '' Seorang pria bersembunyi di bawah lidahnya''
 Lidah orang bijak berada di belakang hatinya
Lidah menembus lebih dalam daripada tombak
Dia yang memurnikan hatinya dari keraguan adalah berimaPendapat orang bijak adalah suatu oracleUntuk mencari nasihat adalah pergi ke air mancur pedoman
Asosiasi dengan bodoh adalah tirani untuk jiwa
Allah mempercepat jatuhnya tiran
 Tirani mengarah ke kepengecutan moral
Keberhasilan Sebuah tiran adalah kekalahan moralnya
Lebih baik mati daripada untuk mengemis
Ketika seorang pria memohon ia kehilangan imannya
 Haji adalah jihad dari setiap orang percaya dalam iman
Musuh yang bijaksana lebih baik daripada teman yang bodoh
 Diam adalah jawaban terbaik untuk orang bodoh
Pidato terbaik adalah salah satu yang pendek dan masuk akal
 Ucapan adalah seperti obat, dosis kecil yang menyembuhkan tapi kelebihan yang membunuh
 Dia yang tidak ada keberanian tidak beragama
kesedihan Nya adalah harapan yang panjang pendek''Hak kebebasan berbicara terdiri dalam berbicara kebenaran''
Pertobatan mencuci dosa-dosa
Kebodohan adalah penyakit yang tak tersembuhkan
 Untuk membantu yang salah adalah untuk menindas kanan
 Berbuat dosa adalah penyakit, pertobatan adalah obatnya, dan berpantang dari itu obat yakin
 Kesedihan membuat orang tua sebelum waktunya
 Pride menghambat kemajuan dan kebesaran mars
Untuk mengampuni adalah mahkota kebesaran
 Dia yang memahami kemanusiaan mencari kesendirian
 Hak argumen terbaik
 Keliru merusak narasi
 Seiring dengan peningkatan kebijaksanaan seseorang, sehingga keinginannya untuk berbicara berkurang
 Dia yang berusaha untuk melakukan keadilan dengan laki-laki, biarkan dia keinginan bagi mereka apa yang ia inginkan untuk dirinya sendiri
Dosa terbesar adalah dosa yang berdosa menganggap menjadi biasa
Kepuasan adalah aset yang tidak pernah habis''Pemerintah adalah cobaan bagi laki-laki''
Dia yang berjuang melawan kebenaran, kebenaran akan mengalahkan dia
Menemukan kesalahan pada orang lain adalah kesalahan terbesar seseorang
 Tergesa-gesa adalah spesies kegilaan
 Keserakahan adalah perbudakan abadi
 Dia yang tidak tahu nilai sendiri pasti akan menemui kehancuran
 Investasi terbaik adalah satu dengan yang tugas yang dilakukan
Kemarahan adalah api dinyalakan, dia yang menahan kemarahan memadamkan api, ia yang diberi peluang untuk itu adalah yang pertama untuk dikonsumsi oleh api seperti
 Jihad adalah jalan raya kesejahteraan
 Tidak ada yang lebih soliter daripada kikir
 Pengetahuan adalah hiasan orang kaya, dan kekayaan orang miskin
Pengetahuan adalah jumlah total keunggulan
 Dia yang mengajarkan Anda surat mengikat Anda dengan belenggu syukur
 Selama kita tidak berharap, kami tidak khawatir
 Dia yang memanjakan di lelucon dan jatuh longgar, kehilangan bagian dari kebijaksanaannya
 Kebenaran adalah pahit, tetapi hasilnya manis, dusta tampaknya menjadi manis tetapi beracun dalam pengaruhnya
 Kekikiran adalah akar dari banyak kejahatan
 Pengetahuan dan praktek adalah kembar, dan keduanya pergi bersama-sama. Tidak ada pengetahuan tanpa praktek, dan praktek tidak ada tanpa pengetahuan
 Dia yang dissembles bermain dengan menghormatinya [yang membuat percaya dengan maksud untuk menipu]
Ketika Allah ingin mempermalukan orang Dia menghalangi dia pengetahuan
 Ketika meningkatkan kekuatan Anda, menurunkan keinginan Anda sesuai

*

Dia yang mendengarkan pemfitnah kehilangan temHal ini tidak ada keadilan untuk memutuskan kasus pada konjektur belaka
Dia yang tidak tahu nilai sendiri dianggap aib
Dia yang praktek penghematan tidak akan pernah di inginkan
Dia yang tidak tahu jangan malu untuk belajar
Kesabaran adalah iman, apa kepala bagi tubuh, ketika kesabaran pergi, iman pergi, ketika kepala pergi, tubuh pergi
Kasih karunia Allah adalah panduan terbaik
Sebuah disposisi yang baik adalah pendamping terbaik
Kebijaksanaan adalah teman terbaik
berkembang biak yang baik adalah warisan terbaik''Tidak ada yang lebih dibenci dari kebanggaan''
Jadilah antara orang-orang seperti lebah di antara burung
Campur dengan orang-orang dengan lidah Anda, tetapi harus terpisah dari mereka dalam perbuatan Anda
Jadilah murah hati tapi jangan boros sebuah
 Tidak berjalan setelah dunia; membiarkan dunia berjalan setelah Anda
 Orang bijak adalah dia yang tidak putus asa dari karunia dan rahmat Allah
 Dia yang menyadari kesalahan sendiri tidak sadar dari kesalahan orang lain
Apa mata melihat hati menjaga
Visi mata terbatas, visi dari hati mengatasi segala hambatan waktu dan ruang
Jangan disesatkan oleh penampilan untuk ini cenderung menjadi menipu
Tidak memiliki terlalu banyak besi di api; berkonsentrasi pada satu hal pada suatu waktu
Apa yang Anda tidak suka untuk diri Anda, jangan seperti itu untuk orang lain
Kepuasan adalah harta yang tidak pernah habis
Saran dari orang tua adalah lebih mahal daripada keberanian pemuda''Pengetahuan itu adalah dangkal yang hanya di lidah, pengetahuan yang nyata yang menunjukkan dirinya dalam praktek Anda''
Buang waktu adalah kerugian terbesar seseorang
Dia yang tahu untuk menjaga rahasia tahu jalan menuju sukses
 Pandangan jauh ke depan adalah cara untuk keselamatan
Tidak ada hubungan yang lebih kuat daripada hubungan yang ada antara manusia dan Allah
 Menerangi hati dengan doa
 Memperkuat hati dengan iman Anda
 Menekan semua nafsu dengan kesalehan
 Jangan menjual akhirat untuk dunia
Jangan berbicara dalam keadaan ketidaktahuan''Menahan diri dari berbicara yang tidak perlu''
Jangan menapak jalan dari mana Anda dapat memahami bahaya menjalankan sesat
Jangan mengingini apa yang tidak diinginkan
Jika Anda mencari kebenaran, tidak piatu dari jalan yang benar, atau akan diserang oleh keraguan.''Jangan menjadi budak dari keinginan Anda
kekayaan Itu bukan kekayaan yang membawa aib
 Apapun merugikan mencatat keheningan dapat diperbaiki tapi apapun merugikan dilakukan karena pidato tidak bisa diperbaiki
 Lebih baik untuk menahan keinginan Anda daripada untuk meregangkan tangan Anda sebelum orang lain
 Sedikit yang diperoleh karena tenaga kerja yang jujur adalah lebih baik daripada jumlah yang lebih besar diperoleh melalui cara-cara jujur
Dia yang mencari lebih dari apa yang diperlukan memanjakan dalam kesalahan
Untuk menindas yang lemah adalah tirani terburuk
 Jangan bank pada harapan palsu, untuk itu adalah ibu dari orang mati
 Seorang bijak mengambil pelajaran bahkan dari selang kecil
 Mengalahkan keinginan dan kecurigaan dengan kesabaran dan iman
 Dia yang tidak mengambil jalan tengah piatu
asing adalah orang yang tidak memiliki teman
 Ketika harapan frustasi putus asa menjadi cara hidup
Dia yang percaya dunia, dunia mengkhianati dia
Yang satu, yang tahu dirinya, tahu pencipta nya
Jika Anda mengasihi Allah, merobek cinta hati Anda di dunia
Takut akan Allah membuat satu aman
Bagaimana Anda bisa bersukacita hidup ini yang tumbuh lebih pendek setiap jam?
Reputasi seluruh dunia dapat dibatalkan oleh degradasi satu jam
Tiga cacat membuat hidup sengsara, balas dendam, Cemburu, Sebuah karakter buruk
Salah satu yang bangga harta duniawi dalam keberadaan sekilas adalah bodoh
 Kesengan diikuti oleh air mata
 Setiap napas manusia adalah langkah lebih dekat kepada kematian
 Orang terbaik di antara kita adalah orang yang paling membantu sesama manusia
Orang yang menganggap dirinya yang terbaik adalah yang terburuk
 Orang membenci adalah orang yang jahat kembali untuk kebaikan
 Kebajikan adalah kunci sukses
 pria Belajar kehidupan setelah kematian, laki-laki bodoh yang mati walaupun hidup
 Tidak ada harta seperti pengetahuan yang didapat
Pengetahuan adalah kebijaksanaan dan orang berpendidikan adalah orang bijaksana
Pengalaman adalah pengetahuan yang didapat
Dia yang tidak pernah mengoreksi dirinya tidak akan pernah benar lain
Dengar dan Anda akan mengajar diri sendiri: tetap diam, dan Anda berisiko apa-apa
Yang satu, yang mencerminkan pada karunia Allah, berhasil
Ketidaktahuan merugikan seorang lebih dari kanker
Salah satu tanda-tanda orang bodoh adalah perubahan sering pendapat
Jangan berbicara jika tidak waktu untuk pidato
Hati-hati dengan fitnah itu menabur benih kepahitan, dan memisahkan Anda dari Allah dan manusia
Kebenaran terbaik adalah menjaga janji-janji
Sebaiknya bisu dari kebohongan
Jangan menyanjung, maka tidak ada tanda iman
Lidah munafik adalah bersih, tapi ada penyakit di dalam hatinya.
Lebih baik sendirian daripada dengan perusahaan buruk
 Orang yang menabur baik, menuai pahala nya.