Rabu, 29 Juni 2011

Keajaiban di Bulan Rajab

Keajaiban di Bulan Rajab
Oleh HABIB ALWI ASSEGAF


     FIRMAN Allah SWT, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas, dalam ketetapan Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri dalam bulan yang empat itu" (Q.S. At-Taubah: 36).
Bulan Haram pada ayat di atas ialah bulan yang dihormati dan dimuliakan oleh Alquran, mayoritas ahli tafsir mengemukakan bahwa keempat bulan haram (mulia) tersebut yaitu, Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab. Setiap bulan ataupun hari-hari tertentu yang dimuliakan oleh Alquran pasti memunyai makna sejarah dan nilai filosofis yang sangat berarti bagi kita, demikian halnya dengan Rajab.


     Banyak sekali peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada bulan ini, namun ada dua kejadian sangat penting, paling spektakuler dan paling menarik bagi orang-orang yang mau menggunakan akal sehat dan hati nuraninya. Kedua peristiwa yang merupakan keajaiban alam semesta itu adalah Isra Miraj Nabi Muhammad saw. dan kelahiran Sang Putera Kabah.


     Cucu Nabi saw, al-Husein bin Ali bin Abi Thalib (Radhiyallaahu 'anhum) berkata, "Tidak termasuk umat kakekku Muhammad Rasulullah saw, orang yang tidak yakin akan 3 hal, peristiwa Isra Miraj, pertanyaan Munkar Nakir, serta keberadaan syafaat". Isra Miraj termasuk di antara mukjizat khusus yang Allah berikan hanya kepada Nabi Muhammad, tidak kepada nabi-nabi yang lain. Isra ialah perjalanan malam Rasulullah dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsha (Palestina). Miraj ialah dari Masjidil Aqsha, Rasulullah meneruskan perjalanannya ke alam langit.
Mulai langit pertama, kedua, ketiga sampai ke tujuh, sampai ke Sidratul Muntaha, bahkan sampai di satu tempat, Malaikat Jibril pun berhenti di situ dan tidak mampu lagi bergerak, akhirnya Rasulullah meneruskan perjalanan seorang diri menuju ke haribaan Allah SWT, Tuhan Penguasa alam semesta ini, setelah itu beliau kembali lagi ke Masjidil Haram. Semua rangkaian peristiwa yang luar biasa menakjubkan ini beliau tempuh hanya dalam waktu sepertiga malam, tanggal 27 Rajab tahun 10 Kenabian. Allah SWT berfirman, "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (Q.S. Al-Isra: 1). Allah juga menjelaskan peristiwa Miraj ini lebih detil pada Q.S. An-Najm, ayat 1-18. Sesungguhnya dalam peristiwa Isra Miraj ini banyak sekali kejadian-kejadian hebat yang dialami Nabi Muhammad saw, demikian juga pemandangan-pemandangan sangat menakjubkan yang Allah perlihatkan kepada hamba tercintaNya ini.


     (Untuk lebih detilnya tentang peristiwa ini, silakan merujuk kepada kitab-kitab tafsir tentang Q.S. Al-Isra: 1 dan Q.S. An-Najm: 1-18). Kita juga harus yakin bahwa Nabi Muhammad saw. melakukan Isra Miraj ini dengan ruh dan jasadnya, sebab jika hanya dialami oleh ruhnya saja tentu tidak akan menjadi satu mukjizat yang super spektakuler, karena manusia lain pun memiliki kemungkinan untuk mengalami peristiwa seperti itu, misalkan mimpi terbang ke langit ke tujuh, sebab kejadian mimpi hanya dialami oleh ruh seseorang.


     Pada bulan ini juga telah terjadi peristiwa ajaib yang menggemparkan sejarah umat manusia. Sebab peristiwa ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi sampai hari kiamat, demikian Nabi bersabda. Pada hari Jumat 13 Rajab, 23 tahun sebelum hijrah telah lahir seorang bayi suci di dalam Kabah. Singkat cerita: Fatimah binti Asad, ibunda Ali bin Abi Thalib yang merupakan seorang wanita salehah, mukminah dan pengikut agama tauhid, pada suatu hari ia memperoleh ilham dari Allah SWT supaya pergi ke Baitullah untuk bertawaf.


     Ketika sedang mengelilingi Kabah, tiba-tia ia merasakan sakit akan melahirkan. Lalu Fatimah memegang kain penutup Kabah sambil bersimpuh ke dindingnya, kemudian berdoa: "Ya Allah, wahai Tuhan Pemilik rumah suci ini, sesungguhnya aku ini seorang wanita yang beriman kepada-Mu. Aku juga beriman kepada agama yang dibawa kakekku Ibrahim a.s., kepada para nabi yang telah Engkau utus serta kitab-kitab suci yang telah Kau turunkan. Ya Allah, demi kemuliaan rumah ini dan demi kesucian bayi yang sedang aku kandung ini, maka permudahlah proses kelahiran ini".


     Tiba-tiba suatu keajaiban benar-benar terjadi, seketika terdengar suatu gemuruh karena dinding Kabah yang di hadapan Fatimah binti Asad terbelah. Fatimah masuk ke dalam Kabah, kemudian dinding Kabah yang retak itu tertutup kembali. Abbas bin Abdul Muthalib dan kawan-kawannya yang menyaksikan kejadian itu segera memberitahu suami Fatimah binti Asad, yaitu Abu Thalib. Mereka berusaha membuka pintu dan dinding Kabah, tetapi tidak berhasil. Akhirnya mereka hanya bisa menunggu, sambil berdoa dan berharap cemas.


     Tiga hari kemudian dinding Kabah itu terbelah lagi, Fatimah binti Asad keluar dengan memangku bayi mungil Ali bin Abi Thalib yang telah lahir di dalam Kabah.
Nabi saw bersabda: "Ada yang aku miliki dan tidak dimiliki Ali, dan ada yang dimiliki Ali namun aku tidak memilikinya.


     Yang aku miliki dan tidak dimiliki Ali adalah bahwa aku seorang nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT, sedangkan yang dimiliki Ali namun aku tidak memilikinya ialah bahwa ia satu-satunya manusia yang lahir di dalam Kabah". Imam Ali bin Abi Thalib yang merupakan salah seorang Ahlul Bait Nabi yang telah disucikan oleh Allah sesuci-sucinya di dalam Alquran (Q.S. Al-Ahzab: 33), dia lahir di dalam rumah Allah yang suci, tumbuh besar dalam buaian dan pangkuan Nabi paling suci, pada malam Lailatul Qadr yang suci (19 Ramadan 40 H) ketika sedang melakukan sujud di Masjid Kufah ia dihantam oleh pedang si manusia paling terkutuk dan paling celaka yang bernama Ibnu Muljam, akhirnya pada malam Lailatul Qadr berikutnya (21 Ramadan 40 H) ruh manusia suci ini terbang menuju ke haribaan Ilahi. Kalimat terakhir yang keluar dari lisannya yang suci ialah: "Fuzhu wa rabbilka'bati. Sungguh aku telah meraih kemenangan, demi Tuhan pemilik Kabah".***

Rabu, 22 Juni 2011

KECERDASAN IMAM ALI AS


1- Bilangan berapakah yang dapat dibagi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9?
  • Imam 'Ali as berkata : “Kalikanlah hari-hari tahun dengan hari-hari minggu”

Penjelasan ucapan Imam Ali as: Jika 360 (yang pada waktu itu masyhurnya adalah hari-hari tahun berjumlah 360) kita kalikan 7 (hari-hari minggu), maka hasil pengaliannya akan berjumlah 2520, yakni:

360 x 7 = 2520

Bilangan tersebut dapat dibagi 2 karena bilangan genap. Dapat dibagi 3 karena jumlah angka-angkanya akan berlipat 9 sementara bilangan 9 dapat dibagi 3, maka 2520 juga dapat dibagi 4 karena 20 yang adalah dua angka sebelah kanan bilangan dapat dibagi 4.

Maka bilangan ini dapat dibagi 4 dan oleh karena bilangan ini diakhiri dengan 0 maka dapat juga dibagi 5 dan karena dapat dibagi 2 dan 3, maka dapt juga dibagi 6 dan karena bilangan tersebut adalah hasil pengkalian 360 x 7 maka dapat dibagi 7 dan karena tiga angka sebelah kanannya dapat dibagi 8, maka bilangan ini menerima pembagian angka 8 dan karena jumlah angka-angka ini adalah bilangan 9 maka dapat juga dibagi 9 dan karena diakhiri dengan 0 maka dapat dibagi 10 .(Rah Takamul Jil 2, hal 220)
2- Siapakah orang yang melihat pada malam dan siang hari?
  • Amirul Mukminin Ali as berkata: "Bertanyalah tentang hal yang bermanfaat bagimu dan janganlah engkau tanyakan pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang tidak banyak berfaedah"

*Imam Ali dengan terpaksa [mungkin dengan maksud seperti ini bahwa agar mereka tidak mengatakan beliau as tidak mampu menjawab soal tersebut] berkata: Yang melihat pada malam dan siang hari adalah seorang yang beriman kepada para nabi-nabi terdahulu dan semasa dengan Nabi Islam saw serta menerima agama beliau saw [wujud nyata ucapan beliau as adalah “Sharamah bin Abi Anas”] dan yang melihat pada siang hari adalah seorang yang tidak beriman kepada para nabi terdahulu, semasa dengan Nabi Islam saw dan beriman kepada beliau saw [yang mayoritas sahabat dan kaum Muslimin permulaan Islam adalah wujud nyatanya] dan yang melihat pada malam hari dan buta pada siang hari adalah seorang beriman kepada para nabi sebelumnya akan tetapi tidak menerima agama Islam [yang di antara wujud nyatanya adalah Umayyah bin Shalt]. (Qadha’ Amiril Mukminin as, Allamah Syusytar, hal 101 dan 102)
3- Putera manakah yang lebih besar dari ayahnya?
  • Imam 'Ali as menjawab : "Ia adalah Nabi Uzair yang dihidupkan oleh Allah swt dan ia berusia 40 tahun sementara puteranya 110 tahun."

*Ketika Uzair dengan kehendak Allah swt memejamkan mata untuk selamanya, ia berusia 40 tahun sementara puteranya ketika itu berusia 10 tahun dan setelah 100 tahun, Allah swt menghidupkannya kembali yang mana Uzair ketika itu sedikitpun tidak berbeda dari sisi jasmani dan raut muka dan berlalunya waktu tidak mempengaruhi badannya; oleh karena itu dari sisi dhahir puteranya lebih tua dan berusia 110 tahun akan tetapi sang ayahmenampakkan usia 40 tahun.
4- Berapakah ukuran diameter matahari?
  • Imam Ali as berkata: 900 mil dalam 900 mil.

*Jelas bahwa mil dalam Islam adalah 4000 dhira’ (kubik). Jika ukuran dhira’ tangan normal kita bandingkan dengan inci dan kita ganti 4000 dhira’ dengan inci dan setelah itu kita rubah dengan yard dan mil (dengan istilah Eropa) maka kita akan lihat 810.000 mil Islam sama dengan ukuran yang dikatakan oleh para ahli dalam bidang orbit yaitu diameter matahari sama dengan 865.380 mil ukuran Eropa dan 1760 yard. (Rah-e Takamul, Ustad Amin, jilid 2, hal 235)
5- Dua bersaudara manakah yang terlahir dalam satu hari dan
meninggal dunia pada hari yang sama akan tetapi usia salah satunya 50 tahun dan yang lain 150 tahun?!
  • Imam 'Ali as berkata : “Uzair dan saudaranya, Azrah (Ezra)” atau Aziz yang lahir pada hari yang sama dan Uzair meninggal dunia pada usia 100 sementara ketika ia kembali dihidupkan saudaranya sangat tua renta, namun ia masih berusia 50 tahun."

*Catatan: Di dalam beberapa riwayat terjadi perbedaan pendapat apakah Uzair mengalami hal yang sangat menakjubkan ini pada usia 40 tahun atau pada 50 tahun? Yang tentu saja mana yang benar tidaklah penting dan yang menjadi kesepakatan umum dan ditegaskan oleh al-Quran adalah ia meninggal selama 100 tahun dan setelah itu dihidupkan kembali.

*Sumber Al-Qur'an : "Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) Telah roboh menutupi atapnya. dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri Ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, Kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari."

Allah berfirman: "Sebenarnya kamu Telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan Lihatlah kepada keledai kamu (yang Telah menjadi tulang belulang); kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan kami bagi manusia; dan Lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, Kemudian kami menyusunnya kembali, Kemudian kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala Telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang Telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."...

21- Apakah yang selalu bertambah dan berkurang?
  • Imam 'Ali as berkata : "Bulatan dan cahaya bulan."
22- Apakah yang dari setiap penjurunya adalah mulut?
  • Imam 'Ali as berkata : "Api."
23- Apakah yang seluruhnya adalah “kaki”?
  • Imam 'Ali as berkata : "Air."
24- Apakah yang seluruhnya adalah “mata”?
  • Imam 'Ali as berkata : "Matahari."
25- Apakah yang sama dengan buah-buahan surga?
  • Imam 'Ali as berkata : "Al-Quran (karena setiap kali kita memanfaatkannya dan menggunakannya, ia tidak akan berkurang dan selalu memberikan kenikmatan kepada manusia dan senantiasa baru dan segar)"
26- Siapakah orang yang tidak mengharapkan surga Allah swt?
  • Imam 'Ali as berkata : "Orang yang tergolong dari auliya’ (wali-wali) Allah swt yang beribadah kepada Allah swt tanpa mengharap surga dan takut neraka."
27- Apakah yang seluruhnya adalah “sayap”?
  • Imam 'Ali as berkata : "Angin."
28- Apakah yang tidak memiliki ruh akan tetapi menghembuskan nafas?
  • Imam 'Ali as berkata : "Subuh"
"Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing” [QS. At-Takwir (81): 18]
29- Siapakah yang di dalam shalatnya tidak rukuk dan sujud?
  • Imam 'Ali as berkata : "Seorang yang sedang mendirikan “shalat mayit”.
30- Siapakah yang mencintai “fitnah”?
  • Imam 'Ali as berkata : "Seorang yang mencintai harta benda dan anak-anaknya. (Sebagaimana diungkapkan dalam surat al-Anfal (8) ayat 28 mengenai mereka hal tersebut sebagai “fitnah atau ujian dan cobaan” dan bukan maksud artinya yang masyhur (kerusakan), dan Imam Ali as memperkenalkan orang tersebut dari kalangan wali-wali Allah swt." [Manaqib Ibnu Syahr Asyub, jilid 2, hal 399, cetakan Doktor Yusuf Al-Baqa’i, Beirut]
31- Siapakah yang mendirikan shalat tanpa wudhu dan shalatnya sah?
  • Imam 'Ali as berkata : "Orang yang mendirikan shalat mayit."
32- Siapakah yang tidak berayah dan terlahir dengan mukjizat?
  • Imam 'Ali as berkata : "Nabi Isa as."
33- Siapakah orang yang tidak memiliki sanak keluarga sama sekali?
  • Imam 'Ali as berkata : "Nabi Adam as."
34- Pohon apakah yang pertama kali tumbuh di muka bumi?
  • Imam 'Ali as berkata : "Pohon kurma (Nabi Adam as membawa pohon kurma tersebut dari surga)."
35- Apakah sumber air pertama bumi?
  • Imam 'Ali as berkata : "Sumber air kehidupan (Nabi Khidhir as meminum darinya dan memperoleh kehidupan kekal)."
36- Apakah tiga hal yang tidak ada empatnya?
  • Imam 'Ali as berkata : "Talaq (karena dalam Islam seorang wanita tidak dapat ditalaq atau cerai lebih dari tiga kali secara beruntun dan setelah kali ketiga tidak dapat menikah dengan wanita tersebut kecuali wanita tersebut menikah dengan laki-laki lain dan ketika ditalaq maka wanita itu dapat menikah dengan suami sebelumnya)."
37- Apakah yang pada masa hidupnya minum dan matinya makan?
  • Imam 'Ali as berkata : "Tongkat nabi Musa as (ketika masih berbentuk ranting di atas pohon minum atau menyerap air dan ketika menjadi tongkat nabi Musa as melahap atau makan ular-ular para tukang sihir istana Fir’aun)."
38- Apakah perbedaan kebenaran dan kebatilan?
  • "Empat jari (ditanyakan kepada Imam Ali as, apakah arti ucapan ini? Imam Ali as menyodorkan jari-jari dan mengangkatnya kemudian meletakkannya di antara telinga dan mata, kemudian berkata: Kebatilan adalah yang engkau katakan aku telah mendengar dan kebenaran adalah yang engkau katakan aku telah melihat)." [Nahjul Balaghah, khutbah 141]
39- Bagaimanakah rasa air?
  • Imam 'Ali as berkata : "Seperti rasa kehidupan." [Manaqib Ibnu Syahr Asyub, jilid 2, hal 426]
40- Siapakah orang berakal?
  • Imam 'Ali as berkata : "Orang yang berakal adalah yang meletakkan segala sesuatu pada tempatya…"




41- Kuburan manakah yang menggerakkan isinya (kuburan berjalan)?
  • Imam 'Ali as berkata : "Perut ikan yang memenjarakan dan menimpa nabi Yunus as."
42- Utusan dan rasul apakah yang tidak tergolong dari bangsa jin, manusia, malaikat dan setan?
  • Imam 'Ali as berkata : "Burung Hud-hud nabi Sulaiman as (yang diutus sebagai delegasi dan pembawa surat nabi Sulaiman ke arah Yaman)."
43- Berapakah jarak antara masyriq (arah matahari terbit atau timur) dan maghrib (arah matahari tenggelam atau barat)?
  • Imam 'Ali as berkata : "Perjalanan sehari matahari. (Akhir-akhir ini telah terbukti bahwa matahari dengan tata suryanya bergerak ke arah bintang Vega dengan kecepatan 20 kilometer perdetik secara spiral)." Rah-e Takamul, jilid 2, hal 234]
44- Bagaimana Allah swt akan menghakimi hamba-hamba-Nya yang banyak ini?
  • Imam 'Ali as berkata : "Sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada mereka semua."
45- Kapankah yang tidak termasuk siang dan malam hari?
  • Imam 'Ali as berkata : "Satu jam sebelum matahari terbit."
46- Apakah gembok dan kunci langit?
  • Imam 'Ali as berkata : "Gembok langit adalah menyekutukan Allah swt dan kuncinya adalah La Ilaha Illallah (Tiada tuhan selain Allah)."
47- Daratan manakah yang disinari oleh matahari hanya sekejap?
  • Imam 'Ali as berkata : "Daratan yang muncul sekejap di sungai Nil (di Mesir) dan kaum nabi Musa as melaluinya." [Manaqib Ibnu Syahr Asyub, jilid 2, hal 426]
48- Apakah yang memperingatkan pasukannya untuk mundur akan tetapi bukan bangsa manusia dan juga bukan jin?
  • Imam 'Ali as berkata : "Semut (ketika melihat pasukan nabi Sulaiman as datang, ia menginstruksikan supaya pasukannya mundur dari tempat yang akan dilalui oleh tentara nabi Sulaiman as)."
49- Siapakah yang memakan bangkai?
  • Imam 'Ali as berkata : "Orang yang memakan ikan dan belalang."
50- Siapakah yang memakan darah (pemakan darah)?
  • Imam 'Ali as berkata : "Orang yang memakan hati."
Catatan: Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang tidak disebutkan reverensinya berasal dari kitab yang sangat berharga Allamah Syusytari pengarang “Qamus Ar-Rijal” yang dicetak di percetakan Haidariyyah dengan judul “Qadha’ Amiril Mukminin as”.

Dan demikian juga layak untuk disebutkan bahwa Imam Ali as memberikan jawaban soal-soal tersebut berdasarkan tingkatan pemikiran masyarakat yang jika seseorang ingin mentelaah pada sebagiannya dengan kejelian rasional, maka menimbulkan pertanyaan akan tetapi berdasarkan tingkatan umum maka hal tersebut harus diperhatikan...

1. Kalimat kematian apakah yang paling indah?
  • Imam Husein as berkata dalam khutbahnya : "Sekarang aku akan hijrah ke Karbala, aku akan hijrah ke Mati. Mati merah adalah mati berdarah, mati yang paling indah bagaikan kalung yang melingkar di leher gadis nan rupawan"
2. berikut adalah pertanyaan Imam Husein as terhadap orang yang berhutang.
  • a. Perbuatan apakah yang lebih baik dari semua perbuatan?
Orang yang berhutang menjawab : "iman kepada Allah"

b. Dengan apakah seseorang akan memperoleh keselamatan dari kesusahan?
Orang yang berhutang menjawab : "dengan bersandar kepada Allah"

c. Dimanakah letak keindahan seseorang?
Orang yang berhutang menjawab : "dalam amal perbuatannya yang berdasarkan kepada kasih sayang dan kesabaran."
Imam Husein tersenyum dan merasa puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan. Kemudian ia masuk ke dalam rumah, lalu keluar lagi menemui orang tersebut dan menyerahkan kepadanya satu kantong uang 1000 Dinar. Beliau berkata, "Lunasilah hutangmu dengan 1000 Dinar ini Dan juallah cincin ini untuk membiayai keperluan hidupmu."

3. Apa yang harus dikatakan seseorang sebelum berjuang?
  • Imam Husein as berkata : "Tuhan berkehendak untuk memerintahkan jihad kepada kita. Sudah menjadi ketentuan-Nya bahwa kita semua akan gugur sebagai syahid. Karenanya, bersabarlah menyongsong jihad melawan kekafiran ini

Ya Allah, Husein-Mu selalu bertawakkal dan menyerahkan diri kepadaMu. Engkaulah harapanku saat menghadapi kesulitan. Aku menyerahkan segalanya kepadaMu. Ya Allah betapa banyak masalah yang Engkau selesaikan setelah aku menyerahkannya kepadaMu. Betapa banyak kesulitan yang meluluhkan orang perkasa sekalipun menjadi mudah bagiku saat aku mengajukannya ke hadiratMu. Ya Allah, sekarang inipun aku menyerahkan diriku dan segala urusanku kepadaMu.

Wahai kalian semua! Jangan terburu-buru dan gegabah dalam mengambil tindakan. Pikirkan sejenak dan dengarkanlah kata-kata dan nasehatku. Sebab kalian berhak untuk mendengarnya dariku. Jika kalian mau mendengar dan memikirkannya, jalan kebahagiaan akan terbentang di hadapan kalian. Jika tidak lakukanlah apa yang kalian maukan dan selesaikanlah urusan ini secepatnya. Ketahuilah bahwa Allah adalah Tuanku. Dialah yang menurunkan kitab suci dan melindungi hamba-hambaNya."...

1. Mungkinkah seorang anak berjasa bagi ayahnya?
  • Imam Baqir as berkata : "Tiada jasanya kecuali dalam dua hal : kalau ayah sang anak itu seorang budak kemudian si anak membebaskannya atau sang ayah punya hutang kemudian si anak melunasinya." (Al-Kafi)
2. Apa yang selayaknya kita ucapkan di saat sumpek?
  • Imam Shadiq as berkata : "Barangsiapa yang sering sumpek, hendaknya dia beristighfar." (Al-Mahasin)
3. Apa saja hal-hal yang dapat menghilangkan kesumpekan?
  • Imam Shadiq as berkata : "Berjalan atau naik kendaraan, berendam di air, melihat hijau-hijauan, bersetubuh (dgn istri), menggosok gigi dan berbicara dengan kaum lelaki." ('Ikal asy-Syara'i)
4. Bagaimana bisa niat seseorang lebih baik dari amalnya?
  • Imam Shadiq as berkata : "Karena amal mungkin saja dilatari keinginan untuk pamer (riya) terhadap yang lain. Adapun niat tulus untuk Tuhan Semesta Alam (Dialah yang mengetahui-ket), maka dari itu Allah SWT mungkin saja mengganjar niat tidak sebagaimana mengganjar amal." (Al-Khisal)
5. Yang manakah yang diciptakan dahulu, siang atau malam?
  • Imam Ridha as berkata : "Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an, Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. Jadi siang lebih dahulu" (Majma al-Bayan, QS Yasin 40)
6. Apa yang sebaiknya kita ucapkan jika mendapat nikmat?
  • Imam Shadiq as berkata : "Perbanyaklah mengucapkan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah." (Al-Mahasin)
7.Dalam riwayat dikatakan 'janganlah kalian melihat dari lamanya ruku atau sujud seseorang sebab itu sudah dibiasakannya, bahkan dia akan resah jika meninggalkannya.' Jadi apa yang layaknya kita lihat pada seorang manusia?
  • Imam Shadiq as berkata : "Lihatlah kebenaran bicaranya dan bagaimana dia menyampaikan amanat." (Al-Kafi)
8. Kapankah seperempat dari manusia menghilang?
  • Imam Baqir as berkata : "Yaitu saat Qabil membunuh Habil, sebab saat itu ada empat manusia; Adam, Hawa', Habil dan Qabil." (Al-Manaqib)
9. Mengapa shalat mayit harus dengan 5 kali takbir?
  • Imam Baqir as berkata : "Angka lima itu di ambil dari takbiratul ihram lima shalat." (Al-Khisal)
10.Apa yang harus orang persiapkan untuk menghadapi maut?
  • Imam 'Ali as berkata : "Melaksanakan kewajiban, menghindar dari yang diharamkan, condong pada kebajikan dan tidak peduli apakah dia akan mendatangi kematian atau kematian yang akan mendatanginya." (Ad-Durrah al-Bahirah)
11.Apa saja yang dapat meringankan saat sekarat?
  • Imam Shadiq as berkata : "Barangsiapa yang ingin dimudahkan Allah saat sekarat maka sebaiknya ia suka mendatangi keluarganya dan bakti terhadap orangtuanya." (Misykat al-Anwar)
12.Apakah iblis dari jenis malaikat atau jin?
  • Imam Shadiq as berkata : "Para malaikat dahulu mengira iblis dari jenisnya, sedang Allah mengetahui bahwa ia lain, jadi saat diperintahkan untuk sujud, barulah terlihat darimana asalnya."(Qashas al-Anbiya)
13.Mana yang lebih mulia, manusia atau malaikat?
  • Imam 'Ali as berkata : "Sesungguhnya Allah SWT telah memberi karunia kepada malaikat dengan akal tanpa syahwat dan binatang dengan syahwat tanpa akal sementara manusia mendapat keduanya. Maka yang barangsiapa akalnya mengalahkan syahwatnya, maka dia lebih baik dari malaikat dan barang siapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya maka dia lebih buruk dari binatang." ('Ilal Asy-Syara'i)...
1. Dalam kondisi apa begadang sepanjang malam dipebolehkan?
  • Nabi Saw bersabda : "Bertahajud bersama Al-Qur'an, mencari ilmu dan pengantin wanita yang melayani suaminya."
2. Ada tiga golongan yang patut dikasihani, siapa saja mereka?
  • Imam Shadiq as berkata : "Orang terhormat yang ditimpa kehinaan, orang kaya yang ditimpa kemiskinan dan orang alim yang diremehkan oleh keluarga dan orang-orang bodoh." (Amlai Ash-Shadiq)
3. Ada tiga saat paling menakutkan bagi mahkluk, apa saja?
  • Imam Ridha as berkata : "Hari seseorang keluar dari perut ibunya dan melihat dunia, hari ketika dia mati dan berkenalan dengan akherat dan penghuninya dan hari dimana dia dibangkitkan dan melihat hukum-hukum yang berbeda dengan hukum dunia. Allah Azza wa Jazlla telah memberikan keselamatan untuk Yahya as sebagaimana firman-Nya 'Kesejahteraan atas dirinya pada hari dia dilahirkan, dan pada hari dia meninggal dan pada hari dia dibangkitkana hidup kembali', juga Isa as untuk dirinya sendiri berkata 'Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.'" ('Uyun Akhbar Ar-Ridha)
4. Golongan manusia mana saja yang tidak akan mendapatkan penjagaab Allah SWT?
  • Nabi Saw bersabda : "Lelaki yang tinggal di rumah reot, orang yang shalat di tengah jalam dan orang yang melepaskan untanya tanpa pengikat." (Al-Khisal)
5. Apa saja yang membuat anak cucu Adam menundukkan kepala?
  • Nabi Saw bersabda : "Sakit, kematian dan kemiskinan." (Da'Awat Ar-Rawandi)
6. Amal apa saja yang tetap tak terputus meski orangnya telah meninggal?
  • Nabi Saw bersabda : "Ilmu yang dimanfaatkan, sedekah jariyah dan anak shalih yang mendoakan orangtuanya." ('Awali Al-Li'Ali)
7. Tiga perbuatan apa yang tidak mungkin merugikan pelakunya?
  • Imam Shadiq as berkata : "Berdoa dalam kesusahan, Istighfar saat berdosa, dan bersyukur saat mendapat nikmat." ('Amali Ath-Thusi)
8. Mata siapa yang tidak akan menangis di hari kiamat?
  • Imam Baqir as berkata : "Mata yang tidak tidur di jalan Allah, mata yang menerawang karena rasa takut kepada Allah dan mata yang terpejam akan semua yang diharamkan Allah." (Al-Kafi)
9. Apa saja ragam manusia dalam menyembah Allah?
  • Imam 'Ali as berkata : "Kaum yang beribadah demi keinginan mereka adalah ibadahnya pedagang (mengharap pahala dan ridhonya, surga-ket), kaum yang beribadah karena ketakutan mereka adalah ibadahnya hamba sahaya (menolak/takut neraka-ket), dan kaum yang beribadah karena rasa syukur terhadap Allah SWT adalah ibdahnya orang merdeka (karena cinta kepad Allah-ket)." (Nahjul Balaghah)
10.Ada tiga golongan yang tidak mempunyai hak, siapa saja mereka?
  • Imam Shadiq as berkata : "Orang yang mengikuti syahwatnya, pemimpin yang sombong dan orang fasik yang terang-terangan." (Qurb al-Isnad)
11. Dosa apa yang disegerakan di dunia?
  • Nabi Saw bersabda : "Durhaka terhadap orangtua, menganiaya orang dan mengingkari kebaikan." (Amali al-Mufid)
12. Kapan bohong dibolehkan dalam agama?
  • Nabi Saw bersabda : "Tipu daya dalam perang, (berbohong) untuk menjaga keutuhan rumah tangga dan untuk memperbaiki situasi antara manusia." (Al-Khisal)
13. Ada tiga keadaan dimana jujur berubah menjadi petaka, apa sajakah?
  • Nabi Saw bersabda : "Mengadu domba, memberitahukan sesuatu yang tidak disukai seseorang tentang istrinya dan membongkar kabar bohong pembicara."
14. Pada hal apa saja celaan melekat?
  • Imam Shadiq as berkata : "Pada wanita, kendaraan dan rumah"
15. Apa muara dari semua kebaikan?
  • Imam 'Ali as berkata : "Pandangan mata, berdiam diri dan berbicara. Setiap pandangan yang tidak bermakna adalah sia-sia, setiap diam tanpa gerak pikiran adalah ghaflah (lupa/tidak sadar) dan setiap perkataan tanpa zikir (peringatan) adalah cuma-cuma. Beruntunglah orang yang pandangannya bermanfaat, diamnya berpikir dan bicaranya zikir, yang menangis akan kesalahan-kesalahannya sedang manusia lain merasa aman dari kejahatannya." (Raudha al-Waidzin)
16. Apa prasyarat tercapainya niat baik?
  • Imam Shadiq as berkata : "Aku melihat kebaikan takkan berguna kecuali dengan tiga hal : mengecilkannya, menutupinya dan mempercepatnya. Sebab, kalau kau mengecilkannya malah terlihat besar oleh yang menerima, kalau kau menutupinya maka kau telah menyempurnakannya dan kalau kau percepat akan menggenbirakan. Kalau tidak begitu kebaikan itu akan menjadi lemah dan terhalangi." (Al-Kafi)
17. Hal apa saja yang dapat mematikan hati?
  • Nabi Saw bersabda : "Dosa di atas dosa, banyak berbicara dengan wanita, berdebat dengan orang bodoh...dan bergaul dengan 'mayat' (orang kaya yang hidup mewah-ket)." (Al-Khisal)
18. Berapa jarak antara kebenaran dan kebatilan?
  • Imam 'Ali as berkata : "Empat jari."
Dalam riwayat, Imam 'Ali as meletakkan empat jari antara telinga dan mata. Kata Imam 'Ali as : "Apa yang dilihat matamu adalah kebenaran dan apa yang di dengar telingamu kebanyakannya batil."
19. Empat hal yang biasa lenyap begitu saja?
  • Imam Shadiq as berkata : "Bercocok tanam di atas tanah berair, sinar bulan, makan saat kenyang dan berbuat baik bukan pada orangnya." (Amali ash-Shaduq)
20. Hal apa saja yang pasti merusak penghuni rumah?
  • Nabi Saw bersabda : "Pengkhianatan, pencurian, meminum arak dan zina." ('Uddat ad-Da'i).....